Seperti akhir pekan kemarin aku dan keluarga kembali ke Jogja untuk sebuah keperluan. Memang terlalu nekad merencanakan ke Jogja hanya dalam waktu 3 hari sebelum pemberangkatan. Ketika berusaha mencari tempat menginap melalui jasa operator layanan hotel, tidak ada satupun hotel yang menyisakan kamar kosong. Akhirnya aku dan keluarga tetap saja berangkat dengan rencana mencari tempat menginap on the spot.
Muter-muter hampir 3 jam mencari hotel dengan bolak-balik nanya ke beberapa hotel, semua memberi jawaban "TIDAK ADA KAMAR". Ada beberapa yang kemudian memberikan saran "Kalau malam minggu seperti ini hotel kawasan kota pasti full pak... mending cari home stay aja...." Akhirnya aku mengubah alternatif untuk mencari home stay, tentunya dengan resiko kenyamanan tidak sama dengan hotel, tapi lebih ekonomis.
Nah... mungkin karena dapat home stay yang agak kurang nyaman tempat tidurnya atau memang karena bawa kendaraan sendiri tanpa ada sopir pengganti akhirnya merasakan badan pegel-pegel dan capai. Minggu pagi setelah wisata kuliner kami langsung ke Malioboro untuk mencari jasa pijat yang suka berkeliling sepanjang jalan Malioboro.
Tahun yang lalu aku masih ingat pijat juga di depan kompleks hotel yang ada di ujung Malioboro. Waktu itu Aku ingat betul namanya Pak Suwarto, dan aku foto juga untuk diposting di FB, tapi ketika aku hubungi nomor teleponya tidak tersambung. Mungkin sudah ganti nomornya.
Dalam keputus-asaan tiba-tiba si Bungsu menunjuk seorang Bapak yang sedang berjalan "Abi... itu ada tukang pijat... itu tuh... ada tulisan yang dipegang...."
Pandanganku beralih ke orang yang ditunjuk oleh si Bungsu. Langsung saja Aku berlari kecil sambil memanggil si Bapak. Beliau membawa satu bungkusan di tangan kiri yang berisi perangkat memijat, dan tangan kanan membawa sebuah tulisan menggunakan kertas yang telah dilaminating berisi info pemijatan.
Akhirnya setelah memastikan harga dan layanan kami mencari tempat untuk duduk dan memijat.
Namanya pak Priyanto aslinya dari Kulonprogo, sudah sangat senior di jasa pijat urut dan refleksi. Memberikan layanan pijat dari pagi hingga malam diseputaran jalan Malioboro. Baliau biasa berkeliling sepanjang jalan Malioboro untuk mencari wisatawan yang butuh jasa pijat dan urut karena kecapaian. Tarifnya tidak mahal hanya Rp. 50.000,- untuk durasi sekitar 60 menit. Memijat fokus pada dua kaki dan juga punggung serta bawah leher. Cocok sekali bagi para wisatawan yang membawa kendaraan sendiri.
Kalau teman-teman berada di hotel seputaran Malioboro dan malas untuk keluar maka beliau juga siap untuk datang ke hotel. Bahkan service di hotel lebih lama sesuai kebutuhan. Tentunya dengan harga yang berbeda dan bisa dinegosiasi dengan beliau langsung. Rata-rata untuk tarif di hotel minimal Rp. 120.000,- untuk sekali terapis.
Dan yang asyik lagi beliau sangat supel ketika memijat. Kita dapat memperoleh informasi seputar wisata Jogja dan informasi terkini yang bisa menambah wawasan untuk berkeliling Jogja. Ini tentu akan berguna bagi teman-teman yang akan berkeliling di Jogja kembali dalam waktu yang lain.
Sayang sekali ketika kemarin dipijat, tiba-tiba gerimis mengguyur jalan Malioboro. Tapi salut banget buat pak Priyanto yang tetap memberikan layanan memuaskan. Jogja memang istimewa, Jogja selalu membuat ingin kembali. Kembali menikmati Malioboro, kembali menikmati keramahan penghuninya. Terima kasih pak Priyanto.
No comments:
Write komentar